Selasa, 31 Mei 2011

Luruskan Arah Qiblat Hari ini Pukul 16.18 WIB, Demi Kesempurnaan Ibadah

Sabtu, 28 May 2011


JAKARTA (voa-islam.com) – Hari ini, Sabtu sore 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB insya Allah akan ada peristiwa “Istiwa A'dhom” (Matahari di atas Ka’bah), yang sangat bermanfaat untuk menentukan maupun mencocokkan arah Kiblat yang akurat dengan cara sederhana. Manfaatkan momen penting tahunan tersebut untuk menera ulang (meluruskan) arah Qiblat yang benar, demi kesempurnaan ibadah.

Dalam ilmu falaq (astronomi), peristiwa itu dikenal dengan ‘yaumu rashdil qiblah’ (Qiblat Day, hari untuk mencocokkan arah Kiblat), karena matahari tepat berada di atas Ka’bah. Ka’bah yang berada pada koordinat 21,4° LU dan 39,8° BT, dalam setahun akan mengalami 2 kali peristiwa Istiwa A’dhom(Matahari di atas Ka’bah) Berdasarkan data falaqiyah Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), PP Muhammadiyah dan PB Nadhlatul Ulama, yaumu rashdil-qiblah tahun 2011 ini terjadi dua kali, yaitu Sabtu 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB dan Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB.

Besok Sabtu 28 Mei 2011 matahari akan tepat berada di atas Ka’bah pada pukul 12:27 waktu Saudi, bertepatan dengan pukul 16:18 WIB atau 17.18 WITA di Indonesia. Ketika matahari istiwa(berada) di atas Ka’bah, maka secara otomatis bayang-bayang objek tegak di seluruh dunia akan lurus ke arah Kiblat. Karena kedudukan matahari di atas Ka’bah yang menyebabkan bayangan tegak di seluruh dunia searah Kiblat.

Maka besok Sabtu pukul 16:18 WIB, di daerah mana pun yang mampu menerima sinar matahari pada jam itu, umat Islam bisa menera arah Kiblat dengan sederhana namun terjamin akurasinya. Arah lawan bayangan itulah arah Kiblat berada, karena jam itu posisi matahari tepat berada di atas Ka’bah.

Menurut Kementerian Agama (Kemenag), pengukuran arah Kiblat yang memanfaatkan Rashdul Qiblat berpedoman matahari adalah navigasi yang telah Allah SWT berikan sejak dahulu. Sebab pada tanggal 27 atau 28 Mei jam 16:18 WIB, dan 15 atau 16 Juli jam 16:28 WIB, posisi matahari tepat berada di atas Ka`bah. Sehingga bayang-bayang benda dipermukaan bumi pada jam tersebut, mengarah ke Ka`bah.

"Jika arah tersebut telah kita temukan, berdasarkan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka hasil tersebut merupakan ijtihad yang wajib dipergunakan," kata Sekjen Kemenag Bahrul Hayat Ph.D mewakili Menteri Agama saat membuka acara Sosialisasi Arah Kiblat Tingkat Nasional, Senin (15/3) di Jakarta.

Jika arah qiblat salah, geser shafnya, jangan bongkar masjidnya

Memanfaatkan momen penting itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau umat Islam agar memanfaatkan momentum roshdul qiblat untuk meluruskan arah Kiblat. Imbauan diwujudkan dalam seruan “Gerakan Peduli Roshdul Qiblat (GPRQ)” pada hari Sabtu 28 Mei 2011 besok.
 “Peristiwaroshdul qiblat merupakan momentum yang tepat untuk mengukur arah Kiblat dengan mudah bagi wilayah-wilayah yang dapat melihat matahari pada saat peristiwa itu terjadi,” kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH Ahmad Ghazalie Masroeri di Jakarta, Rabu (26/5).

Menurut Kiai Ghazalie, demikian biasa disapa, Gerakan Peduli Roshdul Qiblat bertujuan untuk menyempurnakan arah Kiblat di masjid, musholla atau di tempat shalat masing-masing dengan cara yang sederhana.

Pelaksanaan dari “Gerakan Peduli Roshdul Qiblat” ini, jelas Kyai Ghazalie, pihaknya juga telah menyebarkan instruksi kepada Lajnah Falakiyah di seluruh daerah di Indonesia untuk mendukung gerakan ini.

Perbedaan waktu roshdul Qiblat antara Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia tidak terlampau jauh, berbeda dengan waktu sholat. ”Paling-paling berbeda 1 sampai 2 menit saja. Silakan dilihat di kalender setempat atau menghubungi ahli falak setempat,” kata Kiyai Ghazalie.

Mengingat waktu roshdul Kiblat ini sangat singkat, sekitar 1 menit saja, Lajnah Falakiyah mengimbau pihak-pihak yang ingin mengoreksi arah Kiblat untuk mempersiapkan lebih awal, misalnya dengan memasang benda tegak lurus di samping masjid yang memungkinkan terkena sinar matahari pada waktu terjadinya roshdul qiblat.

Namun, tambah Kyai Ghazalie, jika dalam pengukuran ditemukan ada musholla dan masjid yang belum lurus arah Kiblatnya, tidak perlu memunculkan opsi membongkar musholla atau masjid. “Cukup shafnya saja yang diluruskan sesuai dengan arah Kiblat yang benar,” jelasnya. [taz/nuo, voi]

sumber: www.voa-islam.com

Inilah Cara Meluruskan Qiblat, Sabtu 28 Mei Pukul 16.18 WIB

Jum'at, 27 May 2011

Sudah menjadi kesepakatan ulama karena ada dalam Al-Qur’an dan hadits yaitu syarat sahnya shalat seseorang harus menghadap Kiblat, yakni Ka’bah yang ada di Masjidil Haram kota Mekah.

“…Fawalli wajhaka syathral masjidilharam wahaitsumaa kuntu fawallu wujuhakum syathrah….” Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu ke Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada hadapkanlah wajahmu ke arah itu.” (Qs Al-Baqarah 144).

Apakah arah Kiblat cukup ke BARAT, sebagaimana yang difatwakan oleh MUI beberapa tahun yang lalu? Jawabannya tentu TIDAK! Sebab di zaman sekarang menentukan arah Kiblat semudah membalik telapak tangan, karena saking mudahnya alias tidak sulit.

“Dan dari mana saja engkau keluar (untuk shalat), maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka’bah), dan sesungguhnya perintah berkiblat ke Ka’bah itu adalah benar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang kamu lakukan.” (QS. Al-Baqarah 149)

“Baitullah (Ka’bah) adalah Qiblat bagi orang-orang di dalam Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Haram adalah Qiblat bagi orang-orang yang tinggal di Tanah Haram (Makkah) dan Makkah adalah Qiblat bagi seluruh penduduk bumi Timur dan Barat dari umatku” (HR. Al-Baihaqi)

“Jika kamu mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap Kiblat, lalu takbir, kemudian bacalah apa yang kamu hafal dari Qur’an, lalu ruku’ sampai sempurna, kemudian i’tidal sampai sempurna, kemudian sujud sampai sempurna, kemudian duduk di antara dua sujud sampai sempurna, kemudian sujud sampai sempurna, lakukanlah yang demikian itu setiap rekaat.” (HR. Abu Hurairah)

...Sebab di zaman sekarang menentukan arah Kiblat semudah membalik telapak tangan karena saking mudahnya. Alatnya hanya jam dan tongkat atau seutas benang...

Dalam ajaran Islam, menghadap ke arah Kiblat atau bangunan Ka’bah yang berada di Masjidil Haram adalah merupakan tuntutan syariah dalam melaksanakan ibadah tertentu. Berkiblat wajib dilakukan ketika hendak mengerjakan shalat dan menguburkan jenazah Muslim. Menghadap Kiblat juga merupakan ibadah sunnah ketika tengah azan, berdoa, berzikir, membaca Al-Quran, menyembelih binatang dan sebagainya.

MENGUKUR ARAH QIBLAT YANG MURAH, PRAKTIS, AKURAT DAN ILMIAH

Lantas apakah bisa mengukur arah Kiblat secara presisi dengan biaya yang murah? Jawabannya adalah BISA! Yaitu dengan menggunakan fenomena astronomis yang terjadi pada hari yang disebut sebagai yaumul rashdil qiblat atau hari meluruskan arah Kiblat karena saat itu Matahari tepat di atas Ka’bah. Fenomena yang terjadi 2 kali selama setahun ini dikenal juga dengan istilah “Transit Utama” atau “Istiwa A’dhom.” Pada tanggal 28 Mei 2011 WIB pukul 16:18 WIB (atau 17.18 WITA), dan bulan depan pada hari Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB (atau 17.27 WITA), Matahari tepat berada di atas Ka’bah.

Istiwa, dalam bahasa astronomi adalah transit yaitu fenomena saat posisi Matahari melintasi di meridian langit. Dalam penentuan waktu shalat, istiwa digunakan sebagai pertanda masuknya waktu shalat Zuhur. Setiap hari dalam wilayah Zona Tropis yaitu wilayah sekitar garis Khatulistiwa antara 23,5˚ LU sampai 23,5˚ LS posisi Matahari saat istiwa’ selalu berubah, terkadang di Utara dan di saat lain di Selatan sepanjang garis Meridian. Hingga pada saat tertentu sebuah tempat akan mengalami peristiwa yang disebut Istiwa A’dhom yaitu saat Matahari berada tepat di atas kepala pengamat di lokasi tersebut.

Hal ini bisa dipahami sebab akibat gerakan semu Matahari yang disebut sebagai gerak tahunan Matahari. Ini diakibatkan selama Bumi beredar mengelilingi Matahari sumbu Bumi miring 66,5˚ terhadap bidang edarnya sehingga selama setahun Matahari terlihat mengalami pergeseran antara 23,5˚ LU sampai 23,5˚ LS. Pada saat nilai azimuth Matahari sama dengan nilai azimuth lintang geografis sebuah tempat maka di tempat tersebut terjadiIstiwa A’dhom yaitu melintasnya Matahari melewati zenit lokasi setempat.

Demikian halnya Ka’bah yang berada pada koordinat 21,4° LU dan 39,8° BT dalam setahun juga akan mengalami 2 kali peristiwa Istiwa A’dhom yaitu setiap tanggal 28 Mei sekitar pukul 12.18 waktu setempat dan 16 Juli sekitar pukul 12.27 waktu setempat. Jika waktu tersebut dikonversi maka di Indonesia peristiwanya terjadi pada 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 16 Juli pukul 16.27 WIB. Dengan adanya peristiwa Matahari tepat di atas Ka’bah tersebut maka umat Islam yang berada jauh dan berbeda waktu tidak lebih dari 5 atau 6 jam dapat menentukan arah Kiblat secara presisi menggunakan teknik bayangan Matahari.

...Konsep mengukur arah Kiblat ini sangat sederhana. Pada Sabtu 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB, matahari tepat berada di atas Ka’bah. Maka Posisi Matahari adalah Arah Kiblat, dan Bayangan Matahari adalah Arah Kiblat...

KONSEPNYA SEDERHANA!

Konsep mengukur arah Kiblat ini sangat sederhana.

1. Saat Matahari di atas Ka’bah maka semua bayangan benda tegak akan mengarah ke Ka’bah.

2. Pada tanggal 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB dan 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB, Matahari tepat berada di atas Ka’bah.

3. Posisi Matahari = Arah Kiblat

4. Bayangan Matahari = Arah Kiblat

INILAH CARA MENERA (MENGUKUR) ARAH QIBLAT DENGAN TEPAT:

1. Penentuan arah Kiblat menggunakan fenomena Istiwa A'dhom hanya berlaku untuk tempat-tempat yang pada saat peristiwa itu terjadi (Sabtu tanggal 28 Mei 2011 WIB pukul 16:18 WIB atau 17.18 WITA; dan Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB atau 17.27 WITA), dapat melihat matahari secara langsung.

2. Siapkan jam atau arloji yang sudah dicocokkan (dikalibrasi) waktunya secara tepat sesuai dengan radio, televisi, internet atau telepon ke 103.

3. Tentukan lokasi masjid, musholla, surau atau rumah yang akan diluruskan arah Kiblatnya. Lokasi boleh di dalam maupun di luar ruangan, yang penting tempat tersebut datar dan masih mendapat sinar matahari saat peristiwa Istiwa A'dhom (matahari di atas Ka’bah) sedang berlangsung.

4. Sediakan tongkat lurus panjang minimal 1 meter. Akan lebih bagus jika menggunakan benang besar yang diberi bandul sehingga tegak benar.

5. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan lot tukang (jika menggunakan tongkat), atau pasang benang lengkap dengan bandul dan penyangganya di tempat tersebut. (Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya fenomena agar tidak terburu-buru)

6. Jika telah tiba saat Istiwa A’dhom, amatilah bayangan Matahari yang terjadi. Pada bayangan tersebut, berilah tanda menggunakan spidol, benang, lakban, penggaris atau alat lain yang dapat membuat tanda lurus. Maka itulah arah Kiblat yang sebenarnya

7. Agar tera arah Kiblat itu bisa menggunakannya di tempat lain, dapat pula kita melukiskan bayangan tersebut di atas kertas, lalu kita cocokkan arah mata anginnya dengan kompas.

8. Gunakan benang, sambungan pada tegel lantai, atau teknik lain yang dapat meluruskan arah Kiblat ini ini ke dalam masjid. Intinya yang hendak kita ukur sebenarnya adalah garis shaff yang posisinya tegak lurus (90°) terhadap arah Kiblat. Maka setelah garis arah Kiblat kita dapatkan untuk membuat garis shaff dapat dilakukan dengan mengukur arah sikunya dengan bantuan benda-benda yang memiliki sudut siku misalnya lembaran triplek atau kertas karton.

9. Sebaiknya bukan hanya masjid atau mushalla atau surau saja yang perlu diluruskan arah Kiblatnya. Mungkin Kiblat di rumah kita sendiri selama ini juga saat kita shalat belum tepat menghadap ke arah yang benar. Sehingga saat peristiwa tersebut ada baiknya kita juga bisa melakukan pelurusan arah Kiblat di rumah masing-masing. Semoga cuaca cerah.

10. Jika anda khawatir gagal karena Matahari terhalang oleh mendung (atau kendala lainya), maka toleransi pengukuran dapat dilakukan pada H-2 hingga H+2 (tanggal 27 sd 29 Mei 2011 dan tanggal Juli 2010), dengan cara menambah 3 menit perhari sesudahnya (tanggal 17-18 Juli), dan mengurangi 3 menit per hari sebelumnya (tanggal 15-17 Juli 2011).

10. Tetapi bagaimana jika lokasi kita berada di daerah WIT yang tentu saja matahari telah terbenam ketika peristiwa itu berlangsung? Jangan khawatir, masih ada kesempatan untuk melakukan pengukuran yakni pada tanggal 28 November pukul 00.09 waktu Arab atau 06.09 WIT dan peristiwa yang sama akan terulang pada tanggal 17 Januari pukul 00.29 waktu Arab atau 06.29 WIT. Karena pada waktu tersebut matahari terletak di antipode atau nadir (tepat berada di bawah ka’bah).

Semoga dengan lurusnya arah Kiblat kita, ibadah shalat yang kita kerjakan menjadi lebih afdhal dan doanya lebih dikabulkan. Amin. [taz/dbs]

sumber: www.voa-islam.com

Kamis, 26 Mei 2011

Pengadaan Seragam Sekolah Batal Diserahkan ke Siswa

Kamis, 26 /05/ 2011 19:50

Ilustrasi.

Ilustrasi.

JAMBI - Pada pertemuan di ruang Komisi D DPRD Kota Jambi, Kamis siang (26/05), Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Jambi gagal merekomendasikan agar pengadaan pakaian seragam sekolah di kembalikan ke siswa. Pasalnya pihak sekolah menolak dengan alasan khawatir akan keseragaman. Sementara Dewan Kota Jambi minta pihak sekolah konsisten, jika pengadaan seragam dikelola oleh pihak sekolah. Ketua Komisi D DPRD Kota Jambi, Hizbullah mengatakan, seragam sekolah tetap dikelola pihak sekolah. ”Pertemuan tadi cukup alot, Diknas Kota Jambi berharap ada perubahan soal seragam, yakni seragam diusahakan oleh masing-masing siswa, namun pihak sekolah menolak dengan alasan keseragaman. Sekolah khawatir akan banyak kerancuan soal bahan dan model yang digunakan siswa nantinya, akhirnya rapat memutuskan seragam sekolah kembali diadakan pihak sekolah,” ujarnya saat dihubungi Metrojambi.com.

Dewan kata Hizbullah, setuju tapi dengan catatan. ”Sekolah harus benar-benar konsisten mengelola, jangan sampai bermasalah seperti tahun sebelumnya. Artinya ada batasan pihak sekolah, kapan seragam tersebut harus selesai dan dibagikan ke siswa. Dewan minta 1 bulan pasca Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seragam sudah diterima siswa,” tegasnya.

Dan pihak sekolah menyetujui hal tersebut, imbuhnya lagi. ”Jadi hasil rapat tadi diputuskan soal seragam tetap dikelola sekolah dengan catatan siap pada waktu yang ditentukan. Untuk biaya lain yang terkait dengan PSB, pihak sekolah wajib melakukan kordinasi dengan komite sekolah dan perwakilan orang tua siswa,” tegasnya. (yus)

sumber: metrojambi.com

Jumat, 13 Mei 2011

Mendiknas Bakal Rombak Kurikulum

Indra | Latief | Jumat, 6 Mei 2011 | 17:44 WIB

APRIANITA GANADIMendiknas Mohammad Nuh


JAKARTA, KOMPAS.com
— Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, Kementerian Pendidikan Nasional berencana merombak kurikulum beberapa mata pelajaran pada pendidikan dasar dan menengah.

Sekarang kurikulum dikembangkan pihak sekolah, ke depan akan kita tata lagi. Beberapa materi dipegang secara nasional, sementara yang lain diserahkan ke daerah, provinsi, atau kabupaten kota.
-- Mohammad Nuh

"Belum saya setujui. Sekarang ini kurikulum dikembangkan oleh pihak sekolah, ke depan akan kita tata lagi. Beberapa materi dipegang secara nasional, sementara yang lain diserahkan kepada daerah, provinsi, atau kabupaten kota," kata Nuh, Jumat (6/5/2011) siang di Jakarta.

Nuh mengatakan, beberapa mata pelajaran yang akan dikendalikan secara nasional adalah Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Sejarah, Bahasa Indonesia, dan Matematika.

"Kenapa materi ini kita pegang secara nasional? Karena ini yang menjadi perekat, yang membuat kita punya ikatan secara nasional. Kalau Matematika, itu logika nasionalnya. Jadi, kita tidak boleh membedakan antara Matematika di Jakarta dan di daerah sehingga kelima materi itu harus dibuat dalam konteks universal keindonesiaan," ujar Nuh.

Sementara materi yang terkait dengan muatan lokal, lanjutnya, seperti kesenian dan budaya, sekolah tetap memiliki wewenang penuh menyusun kurikulum tersebut. Masalah-masalah yang terkait dengan seni budaya dan muatan lokal itu diserahkan kepada sekolah atau daerah.

"Ada juga yang digabung dalam tingkat provinsi, seperti Bahasa Inggris, akan disesuaikan antara pusat dan daerah," kata Nuh.

Nuh mengungkapkan, jika dahulu ada kurikulum yang diserahkan dan dikembangkan oleh sekolah, idenya akan bagus, bisa memberikan kebebasan dan penguatan di tingkat sekolah. Hanya saja, perlu ada sesuatu yang dicermati secara nasional.

"Yang akan kita rombak pertama kali adalah di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Jika mahasiswa relatif mudah, yang penting kurikulum secara nasional ini kita tata kembali. Ada yang mengacu pada standar nasional maupun standar daerah," ujarnya
.

Tiga Mata Pelajaran Diserahkan ke Daerah

06 Mei 2011 | Laporan oleh aline

Jakarta --- Untuk mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah diimplementasikan sampai tahun ajaran ini. Menurut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, kurikulum tersebut tengah dikaji ulang untuk disempurnakan. "Akan ada pembagian pengelolan kurikulum mata pelajaran antara pusat dengan daerah," ujarnya Jumat (7/5) di Jakarta.

Ada lima mata pelajaran umum akan ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional yakni Bahasa Indonesia, matematika, pendidikan kewarganegaraan (PKn), pendidikan sejarah, dan pendidikan agama. ¨Itu bukan mengurangi lingkup otonomi sekolah dalam pengelolan kurikulum, tapi terlebih dikarenakan kelima pelajaran ini yang menjadikan kita rekat secara nasional. Jadi akan tetap diserahkan pengelolaan kurikulumnya pada pemerintah pusat. Paling hanya pendekatan penyampaian materinya saja yang diberikan otonomi," ujarnya.

Lalu, tiga mata pelajaran yang diserahkan pengelolaan kurikulumnya kepada pemerintah daerah yakni Bahasa Inggris, ilmu pengetahuan alam (IPA), dan ilmu pengetahuan sosial (IPS). ¨Sehingga nantinya sekolah-sekolah yang ada di kabupaten/kota dapat lebih mengeksplore potensi-potensi daerahnya untuk bisa dimasukkan dalam bahan ajaran," tutur Menteri Nuh. Kajian ini akan difinalkan. (gloria)


sumber: kemdiknas.go.id

Sabtu, 07 Mei 2011

Kasus Pramuka ke Kejati

Rabu, 04 /05/ 2011 08:48

Wagub : Ditemukan Dana Fiktif di Laporan Keuangan

Fachrori Umar.(F:Dok)

Fachrori Umar.(F:Dok)

JAMBI - Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar memastikan akan melaporkan kasus kobocoran dana Kwarda Pramuka ke kejaksaan. “Sekarang masih kita pelajari, namun karena di dalamnya terdapat kesalahan hukum, kita akan arahkan ke Kejati Jambi,” ujar Fachrori, kemarin.

Dijelaskannya, dalam temuan Inspektorat Jambi pada hasil pemeriksaan tahun 2009 dan 2010 ditemukan kebocoran dana Pramuka senilai Rp 3 miliar. “Kalau sudah begini tentu hukum harus ditegakkan, tentunya Kejati yang akan bertindak atas persoalan ini,” tegasnya. Menurut Fachrori Umar, pihaknya menemukan dana fiktif pada laporan keuangan Kwarda Pramuka. Ia mencontohkan, misalnya adanya temuan pada keberangkatan Kwarda Pramuka. “Yang berangkat 2 orang dibuat 10 orang, yang jelas ada penyimpangan, SPPD fiktiflah,” bebernya. Mantan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo ini memastikan akan melakukan audit kembali pada hasil perkebunan kelapa sawit yang dikelola pramuka sejak pertama kali panen pada tahun 1996 lalu. Namun, untuk sementara pihaknya akan menyelesaikan masalah di dua tahun pada audit inspektorat ini. “Nanti kita audit lagi sejak tahun pertama panen, sejak awal,” kata Wagub.

Seperti diketahui, Kepala Inspektorat Jambi, Erwan Malik sebelumnya sudah memastikan telah terjadi kebocoran dana Kwarda Pramuka Provinsi Jambi. Kepastian ini diperoleh setelah tim yang dibentuk menyelesaikan audit keuangan Kwarda pada pos pemasukan dari hasil pengelolaan kebun sawit seluas 400 hektare di Dusun Mudo, Tungkal Ulu, Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) yang dikelola PT Inti IndoSawit Subur. Namun hasil ini hanyalah audit penghasilan pada tahun 2009 dan 2010 saja. Sementara Pimpinan LSM Sembilan, Damhuri, mengatakan penggelapan dana tersebut mencapai angka Rp 167,2 miliar. Dana sebesar tersebut dihitungnya sejak panen perdana pada tahun 1996 lalu hingga September 2010. Ia juga menilai Kwarda Pramuka dinilainya tidak pernah melakukan kegiatan apapun selama keberadaannya. “Adapun kegiatan semuanya dibiayai APBD termasuk infrastruktur dan operasionalnya,” kata dia.

Sebelumnya, Kejati Jambi seperti diungkapkan Kepala Kejati, BD Nainggolan menyatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus ini. Saat ini Kejati sedang pengumpulan data (puldata). Informasinya, Kepala Biro Ekonomi Pembangunan dan SDA yang juga sebagai bendaraha Kwarda Pramuka sudah kejati untuk dimintai keterangan. Begitu juga dengan salah satu pimpinan PT IIS yang dimintai data olehpihak Kejati. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pemeriksaan tersebut. (apj)

sumber: metrojambi.com

Minggu, 01 Mei 2011

Calon Guru Dituntut Memiliki Kemampuan Kepramukaan

Laporan Redaksi SiklusNEWS Pada 2/16/2011 09:37:00 AM
Padang, Sumbar - Sebagian besar guru Sekolah Dasar (SD) belum memiliki kemampuan kepramukaan dasar. Padahal sebagai guru kelas, mereka tidak hanya bertugas sebagai guru mata pelajaran (mapel), namun juga sebagai pembina kepramukaan untuk tingkat dasar.

Akibatnya, pendidikan kemandirian yang biasanya diajarkan lewat pendidikan kepramukaan pun tidak bisa dilakukan secara optimal bagi peserta didik sejak dini. Sementara fakultas keguruan yang mendidik calon guru juga tak memiliki mata kuliah khusus pendidikan kepramukaan bagi mahasiswa mereka.

'Padahal banyak tuntutan dari sekolah yang mengisyaratkan kepemilikan sertifikasi pembina kepramukaan bagi guru mereka, khususnya di tingkat SD sesuai ketentuan Kwarcab,' papar Wakil Rektor III Universitas Bung Hatta di sela-sela pembukaan Pelatihan Kepramukaan Dasar Mahasiswa PGSD Universitas Bung Hatta, Rabu (16/2) di lapangan parkir Gd.B Kampus I Ulak Karang.

Sementara di tingkat pendidikan tinggi pencetak calon guru, pendidikan kepramukaan hanya diajarkan melalui kegiatan ekstrakurikuler Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sehingga bila calon guru tidak secara aktif mengikuti kegiatan semacam itu, maka dipastikan dia tidak akan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup sebagai pembina pramuka bagi muridnya kelak.

Untuk mengatasi persoalan ini, fakultas keguruan harus secara aktif menyelenggarakan diklat - diklat khusus pendidikan kepramukaan bagi mahasiswa mereka, mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan. Sehingga ketika terjun sebagai tenaga pendidik, mereka bisa memiliki kompetensi yang cukup saat diharuskan menjadi pembina pramuka di sekolah.

'Fakultas keguruan harus memfasilitasi mahasiswa mereka untuk mengikuti diklat pendidikan kepramukaan di diluar jam kuliah karena sulit untuk menambah mata kuliah kepramukaan,' jelasnya.

Sementara itu ketua pelaksana pelatihan Richard Hamdani dalam laporannya mengatakan, pelatihan kepramukaan PGSD tersebut di ikuti oleh 165 orang peserta selama 4 hari di kampus UBH dan 3 hari di Bumi Perkemahan Padang Besi.

Ia juga mengatakan, pelatihan kepramukaan bagi calon guru dan mahasiswa PGSD untuk tingkat dasar diberikan tidak hanya bagi calon guru SD, namun sebaiknya juga di ikuti oleh guru SD lainnya. Sebab selama ini banyak guru SD yang sudah lama mengajar tapi tidak mempunyai kemampuan menjadi pembina pramuka.

'Pelatihan yang dilakukan selain pengetahuan dasar kepramukaaan juga nilai‑nilai yang diajarkan lewat kegiatan itu,' tambahnya.

Sementara itu ketua pelaksana pelatihan Richard Hamdani dalam laporannya mengatakan, pelatihan kepramukaan PGSD tersebut di ikuti oleh 165 orang peserta selama 4 hari di kampus UBH dan 3 hari di Bumi Perkemahan Padang Besi.

Ia juga mengatakan, pelatihan kepramukaan bagi calon guru dan mahasiswa PGSD untuk tingkat dasar diberikan tidak hanya bagi calon guru SD, namun sebaiknya juga di ikuti oleh guru SD lainnya. Sebab selama ini banyak guru SD yang sudah lama mengajar tapi tidak mempunyai kemampuan menjadi pembina pramuka. 'Pelatihan yang dilakukan selain pengetahuan dasar kepramukaaan juga nilai-nilai yang diajarkan lewat kegiatan itu,' tambahnya. (Indrawadi)